RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMK N EGERI 2 SURABAYA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
ALOKASI WAKTU : 4 X 3 JP (4 KALI PERTEMUAN)
A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajiankimia teknologi rekayasa
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
3.5.2 Menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3.5.3 Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
3.5.4 Menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3.5.5 Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya
4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.5.1 Menentukan massa molekul relatif jika diketahui massa atom relatif
4.5.2 Menghitung massa zat, volume, dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya dan sebaliknya.
4.5.3 Menganalisis data untuk membuktikan berlakunya hukum- hukum dasar kimia
4.5.4 Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia
4.5.5 Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol)
4.5.6 Menentukan rumus empiris suatu senyawa jika diketahui rumus molekul dan massa atom relatifnya, dan sebaliknya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, jujur, dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif, serta dapat menyajikan dan mengkomunukasikan data hasil penelusuran informasi dan percobaan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif
D. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum – Hukum Dasar Kimia
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Perhatikan reaksi pembakaran kertas. Sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa abu hasil pembakaran lebih kecil daripada massa kertas yang dibakar. Apakah pembakaran kertas disertai pengurangan massa? Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama“. Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari-hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen), maka hasil reaksi akan lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan besi (besi mengikat oksigen dari udara) sebagai berikut. Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen di udara membentuk senyawa baru besi oksida (Fe2O3(s)) yang massanya sama dengan massa besi dan oksigen mula-mula.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“ Senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama.
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsurunsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.
hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi: “Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. “
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac): “Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gasgas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.“ Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut. “Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”
Hipotesis Avogadro
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul. hipotesis Avogadro yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
Konsep Mol
Saat kita membeli apel atau daging kita selalu mengatakan kepada penjual berapa kilogram yang ingin kita beli, demikian pula berapa liter saat kita ingin membeli minyak tanah. Jarak dinyatakan dalam satuan meter atau kilometer. Ilmu kimia menggunakan satuan mol untuk menyatakan satuan jumlah atau banyaknya materi.
Hubungan mol dengan jumlah partikel
Telah diketahui bahwa 1mol zat X = l buah partikel zat X, maka :
2 mol zat X = 2 x L partikel zat X
5 mol zat X = 5 x L partikel zat X
n mol zat X = n x L partikel zat X
Hubungan mol dengan Massa dan Massa molekul relatif/Atom relatif (Mr/Ar)
Telah diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12). Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat disebut massa molar. Massa molar sama dengan massa molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan dalam gram.
Gram = mol x Mr atau Ar
Hubungan mol dengan Volume dalam keadaan standar (STP)
Pengukuran dengan kondisi 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg) disebut juga keadaan STP(Standard Temperature and Pressure). Avogadro yang menyata-kan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama. Apabila jumlah molekul sama maka jumlah molnya akan sma. Sehingga, pada suhu dan tekanan yang sama, apabila jumlah mol gas sama maka volumenyapun akan sama. Keadaan standar pada suhu dan tekanan yang sma (STP) maka volume 1 mol gas apasaja/sembarang berharga sama yaitu 22,4 liter. Volume 1 mol gas disebut sebagai volume molar gas (STP) yaitu 22,4 liter/mol. Sehingga
V = mol x 22,4
E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN : PENDEKATAN SAINTIFIK
METODE PEMBELAJARAN : DISKUSI
MODEL PEMBELAJARAN : SIMAYANG
F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. MEDIA : Lembar Kerja Siswa, Tabel Periodik Unsur, LCD, Gambar-gambar
2. ALAT/BAHAN : -
G. SUMBER BELAJAR
1. BUKU KIMIA KURIKULUM 2013 SMK KELAS X
2. BUKU KIMIA SUMBER LAIN YANG RELEVAN
3. INTERNET
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN SATU (3 JP)
PENDAHULUAN : 20 menit
Langkah-langkah : Orientasi
• Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
• Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
• Bagaimana massa zat setelah mengalami reaksi kimia, apakah tetap atau berubah?
• Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya
KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi- Imajinasi
• Guru memilih siswa untuk menjelaskan konsep hukum kekekalan massa, hukum proust
• Guru dan siswa menganalisis data percobaan hukum kekekalan massa, hukum proust
• Siswa diminta membuktikan hukum kekekalan massa, hukum proust, melalui diskusi dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusi pada LKS
• Guru mengenalkan konsep – konsep dasar tentang hukum perbandingan tetap dan hukum perbandingan berganda berdasarkan data hasil percobaan
• Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen.
PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah : Evaluasi
• Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
• Siswa dan guru melakukan refleksi
PERTEMUAN DUA (3 JP)
PENDAHULUAN : 20 menit
Langkah-langkah : Orientasi
• Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
• Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
• Bagaimana massa zat setelah mengalami reaksi kimia, apakah tetap atau berubah?
• Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya
KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi- Imajinasi
• Guru memilih siswa untuk menjelaskan konsep hukum dalton, avogadro dan gay-lussac
• Guru dan siswa menganalisis data percobaan hukum dalton, avogadro dan gay-lussac
• Siswa diminta membuktikan hukum dalton, avogadro dan gay-lussac, melalui diskusi dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusi pada LKS
• Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen.
PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah : Evaluasi
• Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
• Siswa dan guru melakukan refleksi
PERTEMUAN TIGA (3 JP)
PENDAHULUAN : 20 menit
Langkah-langkah : Orientasi
• Salam pembuka dan mengabsen siswa
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
• Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
• Apakah yang dimaksud dengan mol
• Siswa diminta duduk bersama kelompoknya masing-masing
KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi- Imajinasi
• Guru memilih siswa secara acak untuk menjelaskan pengertian konsep mol yang ada pada diktat
• Guru menanamkan konsep bahwa partikel dalam satu mol sama dengan jumlah partikel yang terdapat pada 12 gr atom karbon
• Guru dan siswa bersama-sama menganalisis bagan hubungan mol dengan massa, volume dan jumlah partikel yang ada pada diktat
• Guru meminta siswa dalam kelompoknya untuk menyebutkan rumus hubungan antara mol dengan massa,volume dan jumlah partikel
• Guru dan siswa bersama-sama mengerjakan contoh soal disertai tanya jawab antara guru dan siswa
• Siswa mengerjakan latihan soal dengan teman sebangkunya
PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah : Evaluasi
• Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
• Siswa dan guru melakukan refleksi
PERTEMUAN EMPAT (3 JP)
PENDAHULUAN: 25 menit
Langkah-langkah : Orientasi
• Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
• Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
• Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
• Apakah anda masih ingat tentang konsep mol dan hukum avogadro?
• Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya
KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi-Imajinasi
• Siswa diminta memahami langkah-langkah penyelesaian soal stoikiometri
• Guru memberikan pemahaman konsep tentang langkah-langkah penyelesaian soal stoikiometri reaksi
• Guru dan siswa bersama-sama mengerjakan contoh soal
• Siswa diminta menuliskan persamaan reaksi dalam contoh soal dan menyetarakan reaksi tersebut
• Siswa mengubah satuan zat yang diketahui kedalam mol
• Siswa mencari mol zat yang ditanyakan berdasarkan koefesien reaksi
• Siswa mengubah satuan mol zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang diinginkan dalam soal.
• Siswa berlatih mengerjakan latihan soal.
PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah : Evaluasi
• Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
• Siswa dan guru melakukan refleksi
I. PENILAIAN
1. Jenis/Teknik Penilaian
NO ASPEK TEKNIK BENTUK INSTRUMEN
1 Sikap • Observasi kegiatan praktikum • Lembar Observasi
• Diskusi kelompok • Penilaian Diri
• Penilaian Antar Teman
2 Pengetahuan • Penugasan • Soal Penugasan
• Tes tertulis • Soal Uraian
3 Ketrampilan • Laporan Praktik • Rubrik Penilaian
2. Remedial dan Pengayaan
ASPEK : Remidial
TEKNIK
• Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
• Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
• Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
ASPEK : Pengayakan
TEKNIK
• Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
• Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
• Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Surabaya, Juli 2017
Mengetahui, Kepala SMK Negeri 2 Surabaya Guru Mata Pelajaran
Drs. DJOKO PRATMODJO Y. U., MM. SITI MUSALLAMAH, S.Pd
NIP. 19610404 198603 1 018 NIP. 19720924 200801 2 005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar