RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Surabaya
Kelas / Semester
: X / 1
Materi Pembelajaran
: Ikatan Kimia
Alokasi Waktu
: 21 X 45 menit
Jumlah Pertemuan
: 7 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.4.
Memahami proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.4.
Mengklasifikasi ikatan kimia dan ikatan ion berdasarkan sifat fisis senyawa, dan proses pembentukannya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1.
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain
3.4.2.
Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
3.4.3.
Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia
3.4.4.
Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
3.4.5.
Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari
3.4.6.
Menganalisis kepolaran senyawa berdasarkan keelektronegatifan dan bentuk molekul
3.4.7.
Merancang dan melakukan percobaan kepolaran senyawa
3.4.8.
Menarik kesimpulan dari data hasil percobaan kepolaran senyawa
3.4.9.
Membuat laporan tertulis hasil percoban kepolaran senyawa
3.4.10.
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron
3.4.11.
Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul
4.4.1.
Menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
4.4.2.
Membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
4.4.3.
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
4.4.4.
Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
4.4.5.
Menjelaskan perbedaan sifat fisik berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1.
Siswa dapat mengagumi kebesaran Tuhan Yang Maha Esa menciptakan unsur- unsur yang dapat terikat satu sama lain sehingga membentuk senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan
2.
Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji proses terbentuknya ikatan kimia
3.
Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan proaktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1.
Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain
2.
Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
3.
Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari
4.
Siswa dapat menganalisis kepolaran senyawa berdasarkan keelektronegatifan dan bentuk molekul
5.
Siswa dapat menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron
6.
Siswa dapat menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
7.
Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
8.
Siswa dapat menjelaskan perbedaan sifat fisik berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)
Psikomotorik
1.
Siswa dapat menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
2.
Siswa dapatmenggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia
3.
Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan kepolaran senyawa
4.
Siswa dapat menarik kesimpulan dari data hasil percobaan kepolaran senyawa
5.
Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percoban kepolaran senyawa
6.
Siswa dapat menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul
7.
Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
8.
Siswa dapat menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1.
Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
2.
Sifat fisis senyawa
Sifat fisis senyawa berupa titik didih, titih leleh, kelarutan dalam air, dll. Sifat fisis senyawa bergantung pada ikatan dalam senyawa dan gaya antarmolekul
Materi konsep
1.
Ikatan ion
Ikatan ion merupakan gaya elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan positif (kation) dan ion bermuatan negatif (anion)
2.
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron bersama
3.
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan elektron bersama dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu unsur.
4.
Ikatan logam
5.
Gaya antarmolekul
Gaya antarmolekul terdiri dari gaya London, gaya dipol-terimbas, gaya dipol-dipol, dan ikatan hidrogen
6.
Kepolaran senyawa
Materi prinsip
1.
Teori Domain Elektron
2.
Bentuk molekul
Materi prosedur
1.
Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa
2.
Langkah- langkah meramalkan bentuk molekul
E. Metode Pembelajaran
1.
Ceramah interaktif
2.
Diskusi kelas
3.
Praktikum
4.
Latihan soal
5.
Ekplorasi perpustakaan/ internet
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kimia.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur- unsur lain seperti natrium hanya dapat ditemukan dalam bentuk senyawa.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru mengajak siswa untuk menganalisis hubungan kestabilan gas mulia dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia
•
Siswa secara individu melakukan analisis terhadap hubungan kestabilan gas mulia dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang aturan oktet dan struktur Lewis.
•
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang aturan oktet/duplet dan struktur Lewis.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan aturan oktet/duplet dan struktur Lewis.
•
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan ion dan kovalen
2. Pertemuan ke-2
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan ion dan kovalen.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari ikatan ion dan kovalen, kita dapat menjelaskan penyebab garam (NaCl, dll) dapat larut dalam air sedangkan bensin tidak dapat larut dalam air.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru mengajak siswa untuk menganalisis cara unsur logam dan nonlogam mencapai kestabilan.
•
Siswa secara individu melakukan analisis cara unsur logam dan nonlogam mencapai kestabilan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan melanjutkan diskusi tentang cara unsur nonlogam dan nonlogam mencapai kestabilan.
•
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ikatan ion dan kovalen.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ikatan ion dan kovalen.
•
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam
3. Pertemuan ke-3
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa logam dapat ditempa dan mengilat disebabkan oleh ikatan kimia yang terdapat pada logam tersebut.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru mengajak siswa untuk mengamati struktur lewis dari ikatan yang terbentuk pada senyawa NH3.BCl3
•
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap struktur lewis dari ikatan yang terbentuk pada senyawa NH3.BCl3 (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang ikatan logam.
•
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam.
•
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum kepolaran senyawa
4. Pertemuan ke- 4
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
•
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa, kita dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran senyawa.
•
Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
•
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti
•
Elaborasi: Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa.Siswa dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa.
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam praktikum kepolaran senyawa.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kepolaran senyawa.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan kepolaran senyawa
•
Tindak lanjut: Penugasan portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum kepolaran senyawa.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengecualian aturan oktet
5. Pertemuan ke-5
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengecualian aturan oktet.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa beberapa senyawa dapat mencapai kestabilan tanpa mematuhi aturan oktet.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru mengajak siswa untuk mengamati struktur lewis senyawa- senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet
•
Siswa secara individu melakukan pengamatan struktur lewis senyawa- senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang ciri senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet dilihat dari struktur lewisnya.
•
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pengecualian aturan oktet.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian aturan oktet
•
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bentuk molekul
6.
Pertemuan ke-6
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bentuk molekul.
•
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa tidak semua molekul memiliki bentuk yang sama, tergantung dari jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat dalam senyawa tersebut.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru menjelaskan tentang bentuk molekul dengan media power point pembelajaran
•
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk berlatih menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan hibridisasi.
•
Siswa didudukkan secara berkelompok melakukan permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan menentukan menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan hibridisasi serta kerja sama antar siswa.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menjawab soal- soal yang diberikan dan mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin.
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti berkaitan dengan bentuk molekul.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam menentukan bentuk molekul.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bentuk molekul.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan bentuk molekul
•
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Gaya antarmolekul dan sifat fisis senyawa
7. Pertemuan ke-7
a.
Pendahuluan (15 menit)
•
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
•
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
•
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang gaya antarmolekul dan sifat fisis senyawa.
•
Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh senyawa ion dan kovalen dan memaparkan bahwa antarmolekul dapat terjadi interaksi yang menyebabkan adanya perbedaan sifat fisis antarsenyawa yang satu dengan lainnya.
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
Kegiatan inti (100 menit)
•
Guru mengajak siswa untuk mengamati video yang menunjukkan gaya antarmolekul (gaya London, gaya dipol-dipol, gaya dipol terimbas, dan ikatan hidrogen)
•
Siswa secara individu mengamati video yang menunjukkan gaya antarmolekul (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
•
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
•
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
•
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang kaitan gaya antarmolekul dengan sifat-sifat fisis senyawa.
•
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
•
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
•
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
•
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c.
Penutup (20 menit)
•
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang gaya antarmolekul.
•
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan gaya antarmolekul
•
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi mengenai gaya antarmolekul.
•
Rencana pembelajaran selanjutnya: Larutan elektrolit dan nonelektrolit
G. Sumber belajar/ Bahan Ajar/Alat
1.
Sumber belajar
Buku teks Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013.
2.
Bahan ajar
Bahan presentasi,modul percobaan kepolaran senyawa, gambar-gambar bentuk molekul, video gaya antarmolekul.
3.
Alat
a.
Komputer/LCD, VCD/CD player.
b.
Perangkat praktikum kepolaran senyawa
H. Penilaian
1. Kognitif
a.
Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b.
Ulangan harian
Contoh soal :
1.
Gambarlah rumus elektron untuk setiap senyawa ion berikut:
a.
MgF2
b.
Na2S
c.
K2O
d.
AlN
e.
Mg3N2
2.
Nyatakan jenis ikatan kimia (kovalen atau ion) dalam zat-zat berikut:
a.
NaH
d. MgCl2
b.
NH3
e. C2H2
c.
CCl4
f. HCl
3.
Tentukan geometri molekul dari senyawa berikut:
a.
H2O
b.
XeOF4
c.
SCl4
4.
Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih lebih tinggi NH3 atau BH3? Jelaskan.
2. Psikomotorik
a.
Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan percobaan kepolaran senyawa
b.
Peta konsep tentang gaya antarmolekul
3.
Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.