Jumat, 27 April 2018

GAS MULIA

Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh dari rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam.
          Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik, gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Keadaan seperti ini menunjukan ketidakstabilannya yang disebabkan oleh energi ionisasinya yang relatif rendah dan elektron valensinya yang tidak duplet (untuk hidrogen) atau tidak oktet (untuk unsur-unsur selain hidrogen). Tidak ada senyawa alaminya dari unsur gas mulia, tetapi senyawa buatannya telah berhasil dibuat. XePtF6 menjadi senyawa pertama dari unsur gas mulia yang telah berhasil dibuat oleh N. Bartlett. Berikutnya senyawa gas mulia yang telah berhasil dibuat adalah senyawa dari unsur kripton (KrF4 dan KrF2) dan unsur radon (RnF2). Energi ionisasi He, Ne, dan Ar lebih tinggi dibandingkan energi ionisasi Kr, Xe, dan Rn, sehingga He, Ne, dan Ar relatif lebih stabil dibandingkan Kr, Xe, dan Rn. Oleh karena itu, senyawa dari He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat, sedangkan senyawa dari Kr, Xe, dan Rn telah berhasil dibuat seperti tersebut di atas. Gas mulia larut dalam air membentuk klatrat. Klatrat adalah keadaan terjebaknya atom-atom gas mulia dalam struktur heksagonal molekul-molekul air. Makin ke bawah dalam golongannya, unsur gas mulia makin larut dalam air. Hal ini disebabkan makin ke bawah, ukuran atom gas mulia makin besar sehingga makin mudah membentuk klatrat (makin mudah larut dalam air).

          Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn dari rongga batuan uranium.

Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna sebagai pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah, Ar berwarna merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada reaktor nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen, seperti XeO3, XeO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif dan berguna untuk terapi kanker.






PENCEMARAN TANAH

Tanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman maupun mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Namun tanah subur dapat rusak karena adanya erosi dan pencemaran tanah.
Sebagaimana udara dan air tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita.Tanah berperan penting dalam pertumbuhan makluk hidup, Memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping), Kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komrsial , atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia, atau limbah, yang kemudiaan tumpah ke permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap , Tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air,tanah dan udara diatasnya
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanahadalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah industri dan kawasan peternakan serta pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.Pencemaran tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhaan atau dapat mencemariarus air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran Tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupun dengan pencemaran air. Bahan Pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah.
Demikian pula bahan pencemar dalam air permukaan tanah  (air sungai, air selokan, air danau dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan Pencemaran Tanah. Dengan demikian maka Lingkungan Hidup yang paling banyak dan mudah tercemar adalah Tanah.
Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan mikroorganisme. Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.


GURU DI ERA DIGITAL



         Krisis multidimensional yang dihadapi dunia ini semakin pelik manakala arus globalisasi kontemporer telah menjalar ke berbagai lini kehidupan. Dunia mengalami fenomena globalisasi yang cepat penetrasinya dan luas cakupannya.
          Revolusi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi membawa distansiasi ruang waktu sekaligus pemadatan ruang waktu yang merobohkan batas-batas ruang dan waktu konvesional.
         Fenomena ini telah merestrukturisasi pola dan cara pandang kehidupan manusia yang memunculkan efek mendua. Efek inilah yang dikenal dengan istilah global paradox: positif dan negatif, peluang dan hambatan.
         Globalisasi menyebabkan negara-negara yang ada di dunia berevolusi menjadi desa global, dan warga dunia menjelma menjadi warga global. Indikasinya, bayi yang lahir pada abad XXI berubah menjadi “manusia-manusia digital”, yaitu manusia masa kini yang sangat akrab dengan dunia teknologi, informasi, dan komunikasi.
         Dalam konteks pendidikan, kemajuan iptek membutuhkan perhatian serius karena dunia pendidikan adalah sarana paling efektif dalam penyebaran iptek. Sistem pembelajaran konvesional perlahan mulai tertinggal jauh di belakang.
         Saat ini proses pembelajaran tidak hanya berkutat di dalam kelas, tetapi juga menggunakan media digital, online (misalnya : Website dan Blogger), dan telekonferensi. Namun, pendidikan juga harus waspada agar mampu membendung efek negatif dari perkembangan iptek.
         Menyikapi hal tersebut, guru sebagai aktor utama pendidikan tidak boleh tutup mata. Guru hari ini harus lebih pintar dan cerdas dibandingkan murid-murdinya dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin melesat.

          Jangan sampai seorang guru memiliki penyakit TBC (tidak bisa computer), mengingat anak didik lebih akrab dengan dunia teknologi dan komunikasi. Keterbelakangan guru dalam dunia iptek akan menjadi bumerang yang akan memengaruhi profesionalitas keguruannya.

SOAL REDOKS

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

SOAL IKATAN KIMIA

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

Senin, 23 April 2018

Minggu, 22 April 2018

RPP Hukum Dasar Kimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NAMA SEKOLAH : SMK N EGERI 2 SURABAYA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
ALOKASI WAKTU : 4 X 3 JP (4 KALI PERTEMUAN)

A. KOMPETENSI INTI

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajiankimia teknologi rekayasa
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia


Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,  hukum-hukum dasar kimia, dan  konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
3.5.2 Menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3.5.3 Merancang dan melakukan  percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
3.5.4 Menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3.5.5 Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya
4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.5.1 Menentukan massa molekul relatif jika diketahui massa atom relatif
4.5.2 Menghitung massa zat, volume, dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya dan sebaliknya.
4.5.3 Menganalisis data untuk membuktikan berlakunya hukum- hukum dasar kimia
4.5.4 Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia
4.5.5 Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol)
4.5.6 Menentukan rumus empiris suatu senyawa jika diketahui rumus molekul dan massa atom relatifnya, dan sebaliknya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, jujur, dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif, serta dapat menyajikan dan mengkomunukasikan data hasil penelusuran informasi dan percobaan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif


D. MATERI PEMBELAJARAN

Hukum – Hukum Dasar Kimia

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Perhatikan reaksi pembakaran kertas. Sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa abu hasil pembakaran lebih kecil daripada massa kertas yang dibakar. Apakah pembakaran kertas disertai pengurangan massa? Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama“. Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari-hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen), maka hasil reaksi akan lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan besi (besi mengikat oksigen dari udara) sebagai berikut. Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen di udara membentuk senyawa baru besi oksida (Fe2O3(s)) yang massanya sama dengan massa besi dan oksigen mula-mula.

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“ Senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama.
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsurunsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.
hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton) yang berbunyi: “Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. “

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac): “Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gasgas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.“ Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut. “Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”

Hipotesis Avogadro
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul. hipotesis Avogadro yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.

Konsep Mol
Saat kita membeli apel atau daging kita selalu mengatakan kepada penjual berapa kilogram yang ingin kita beli, demikian pula berapa liter saat kita ingin membeli minyak tanah. Jarak dinyatakan dalam satuan meter atau kilometer. Ilmu kimia menggunakan satuan mol untuk menyatakan satuan jumlah atau banyaknya materi.
Hubungan mol dengan jumlah partikel
Telah diketahui bahwa 1mol zat X = l buah partikel zat X, maka :
2 mol zat X = 2 x L partikel zat X
5 mol zat X = 5 x L partikel zat X
n mol zat X = n x L partikel zat X

Hubungan mol dengan Massa dan Massa molekul relatif/Atom relatif (Mr/Ar)
Telah diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12). Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat disebut massa molar. Massa molar sama dengan massa molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan dalam gram.
Gram = mol x Mr atau Ar

Hubungan mol dengan Volume dalam keadaan standar (STP)
Pengukuran dengan kondisi 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76cmHg) disebut juga keadaan STP(Standard Temperature and Pressure). Avogadro yang menyata-kan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama. Apabila jumlah molekul sama maka jumlah molnya akan sma. Sehingga, pada suhu dan tekanan yang sama, apabila jumlah mol gas sama maka volumenyapun akan sama. Keadaan standar pada suhu dan tekanan yang sma (STP) maka volume 1 mol gas apasaja/sembarang berharga sama yaitu 22,4 liter. Volume 1 mol gas disebut sebagai volume molar gas (STP) yaitu 22,4 liter/mol. Sehingga

V = mol x 22,4

E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
PENDEKATAN PEMBELAJARAN : PENDEKATAN SAINTIFIK
METODE PEMBELAJARAN : DISKUSI
MODEL PEMBELAJARAN         : SIMAYANG

F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. MEDIA : Lembar Kerja Siswa, Tabel Periodik Unsur, LCD, Gambar-gambar
2. ALAT/BAHAN : -

G. SUMBER BELAJAR
1. BUKU KIMIA KURIKULUM 2013 SMK KELAS X
2. BUKU KIMIA SUMBER LAIN YANG RELEVAN
3. INTERNET

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN SATU (3 JP)


PENDAHULUAN : 20 menit
Langkah-langkah : Orientasi
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Memotivasi  siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
Bagaimana massa zat setelah mengalami reaksi kimia, apakah tetap atau berubah?
Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya

KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi- Imajinasi
Guru memilih siswa untuk menjelaskan konsep hukum kekekalan massa, hukum proust
Guru dan siswa menganalisis data percobaan hukum kekekalan massa, hukum proust
Siswa diminta membuktikan hukum kekekalan massa, hukum proust, melalui diskusi dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusi pada LKS
Guru mengenalkan konsep – konsep dasar tentang hukum perbandingan tetap dan hukum perbandingan berganda berdasarkan data hasil percobaan
Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen.

PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah  : Evaluasi
Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
Siswa dan guru melakukan refleksi

PERTEMUAN DUA (3 JP)

PENDAHULUAN  : 20 menit
Langkah-langkah  :  Orientasi
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Memotivasi  siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
Bagaimana massa zat setelah mengalami reaksi kimia, apakah tetap atau berubah?
Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya

KEGIATAN INTI : 90 menit
Langkah-langkah  :  Eksplorasi- Imajinasi
Guru memilih siswa untuk menjelaskan konsep hukum dalton, avogadro dan gay-lussac
Guru dan siswa menganalisis data percobaan hukum dalton, avogadro dan gay-lussac
Siswa diminta membuktikan hukum dalton, avogadro dan gay-lussac, melalui diskusi dengan kelompoknya dan menuliskan hasil diskusi pada LKS
Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen.

PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah :  Evaluasi
Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
Siswa dan guru melakukan refleksi

PERTEMUAN TIGA (3 JP)

PENDAHULUAN  : 20 menit
Langkah-langkah : Orientasi
Salam pembuka dan mengabsen siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Memotivasi  siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
Apakah yang dimaksud dengan mol
Siswa diminta duduk bersama kelompoknya masing-masing

KEGIATAN INTI  : 90 menit
Langkah-langkah : Eksplorasi- Imajinasi
Guru memilih siswa secara acak untuk menjelaskan pengertian konsep mol yang ada pada diktat
Guru menanamkan konsep bahwa partikel dalam satu mol sama dengan jumlah partikel yang terdapat pada 12 gr atom karbon
Guru dan siswa bersama-sama menganalisis bagan hubungan mol dengan massa, volume dan jumlah partikel yang ada pada diktat
Guru meminta siswa dalam kelompoknya untuk menyebutkan rumus hubungan antara mol dengan massa,volume dan jumlah partikel
Guru dan siswa bersama-sama mengerjakan contoh soal disertai tanya jawab antara guru dan siswa
Siswa mengerjakan latihan soal dengan teman sebangkunya

PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah :  Evaluasi
Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
Siswa dan guru melakukan refleksi

PERTEMUAN EMPAT (3 JP)

PENDAHULUAN: 25 menit
Langkah-langkah  :  Orientasi
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Memotivasi  siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuan siswa, seperti:
Apakah anda masih ingat tentang konsep mol dan hukum avogadro?
Siswa diminta berkelompok dengan teman sebangkunya

KEGIATAN INTI  : 90 menit
Langkah-langkah   :  Eksplorasi-Imajinasi
Siswa diminta memahami langkah-langkah penyelesaian soal stoikiometri
Guru memberikan pemahaman konsep tentang langkah-langkah penyelesaian soal stoikiometri reaksi
Guru dan siswa bersama-sama mengerjakan contoh soal
Siswa diminta menuliskan persamaan reaksi dalam contoh soal dan menyetarakan reaksi tersebut
Siswa mengubah satuan zat yang diketahui kedalam mol
Siswa mencari mol zat yang ditanyakan berdasarkan koefesien reaksi
Siswa mengubah satuan mol zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang diinginkan dalam soal.
Siswa berlatih mengerjakan latihan soal.

PENUTUP : 25 menit
Langkah-langkah  :  Evaluasi
Guru memberikan jawaban yang benar pada latihan soal
Siswa dan guru melakukan refleksi

I. PENILAIAN
1. Jenis/Teknik Penilaian
NO            ASPEK                       TEKNIK                                     BENTUK INSTRUMEN
1           Sikap                • Observasi kegiatan praktikum            • Lembar Observasi
                                               • Diskusi kelompok                              • Penilaian Diri
                                                                                                             • Penilaian Antar Teman
2        Pengetahuan        • Penugasan                                          • Soal Penugasan
                                              • Tes tertulis                                     • Soal Uraian
3       Ketrampilan       • Laporan Praktik                             • Rubrik Penilaian

2. Remedial dan Pengayaan
ASPEK : Remidial
TEKNIK
Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

ASPEK   :   Pengayakan
TEKNIK
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan


                                                                                                      Surabaya,        Juli  2017
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Surabaya                               Guru Mata Pelajaran




Drs. DJOKO PRATMODJO Y. U., MM.                          SITI MUSALLAMAH, S.Pd
        NIP. 19610404 198603 1 018                               NIP. 19720924 200801 2 005